Program Studi Sastra Arab Unhas menambah sumber daya baru dengan gelar doktor atas nama Supratman, S.S., M.A., Ph.D. Beliau mendapatkan gelar doktonya setelah berhasil mempertahankan disertasinya di Program Study of Contemporary MuslimThoughts Al Mustafa International Universitasy-Tehran.
Secara ringkas deskripsi proses penyelesaian studinya adalah sebagai berikut:
Tahapan Pertama: Kuliah Dua Semester pada Tahun 2018-hingga 2019.
Tahapan Kedua: (1) Pengajuan Subjek Penelitian, (2) Presentasi Subjek Penelitian Di Hadapan Dewan Professor (Dosen) Penelitian, (3) Persetujuan Subjek Penelitian.
Tahapan Ketiga; 1.Penelitian dan Penulisan Disertasi
Tahapan Keempat; 1. Ujian TOEFL, 2. UjianKonprehensif. Ujian konprehensif adalah ujian untuk mengetahui kemampuan mahasiswa apakah layak untuk melakukan penelitian atau harus belajar lebih kuat lagi, 3. Penerbitan Makalah di Jurnal Terakreditasi tentang aktivitasnya selama ini.
Tahapan Kelima; Pengajuan Ujian Disertasi. Pengajuan ujian disertasi sebelum ujian utama. Sistem manejemen pendidikan di Iran menyebut tahapan ini dengan ‘Pish Defa’ پیش دفاعی (Pre-Defense). Tahapan pre defense ini beliau lalui pada bulan Februari 2020. Pada tahapan ini beliau mendapat kritikan dan saran yang sangat ‘keras’. Nyaris 40 % dari makalah beliau harus perbaiki.
Tahapan Keenam; Perbaikan disertasi berdasarkan kritikan dan saran dari dosen penguji yang terdiri atas; 1. Hojatul Islam wal muslimin; Dr.Mohsen Miri, 2. Dr. Hossein Zadeh, 3. Dr. Hassan Abdi, selain itu 4. Dosen pembimbing; Hojjatul Islam Wal Muslimin Dr. Hamid Parsania. 5. Dosen Penasehat; Dr. Gholamreza Jamshidiha.
Tahapan Ketujuh; Perbaikan disertasi membutuhkan waktu selama tiga bulan. Ujian utama mempertahankan disertasi beliau disetujui oleh pihak akademik dengan mendapat persetujuan pula dari dosen pembimbing; Dr. Hamid Parsania. Akhirnya pada tanggal 13 Mei 2020, bertepatan dengan hari 19 Ramadan 1441 H.
Ujian pertahankan disertasi doktor beliau berlangsung di Kampus Teheran, Al Mustafa International University di mulai pada pukul 14.00 siang waktu Teheran. Ujian ini berlangsung dalam suasana pandemic virus corona maka ujian beliau dilakukan semi online. Semi online artinya ada sebahagian dosen dan pejabat kampus yang hadir dan sebagian dosen lainnya mengikuti ujian beliau tersebut dengan online.
Mereka yang hadir secara langsung adalah Dr.Fahoumi, Kepala Akedemik Department of Education, Al Mustafa International University, Tehran Campus, Dr.Gholamreza Jamshidiha (Dosen Penasehat Disertasi), dan Agha Haji Imam Zadeh, Kepala Bagian Kebudayaan dan Urusan Keagamaan Al Mustafa International University, Tehran Campus.
Setelah presentasi dan mendapat respon dari para dosen penguji demikian juga dengan dosen pembimbing dan penasehat maka disertasi beliau diterima dan diakui sebagai sebuah disertasi doktor yang sah. Artinya, beliau dinyatakan lulus dengan nilai 18.30. Angka ini masuk dalam kategori terbaik.
Adapun judul disertasi beliau adalah Potential Actual of Society of the Transcendent Wisdom ( حکمت متعالیه ) as Foundations of Social Theory in Iran. Disertasi ini setebal 242 halaman.
Adapun latar belakang dari disertasi ini adalah berangkat dari keresahan beliau terhadap kehidupan masyarakat dan negara muslim yang hidup dalam pemikiran dan doktrin teori sosial dari Barat. Beliau sangat peduli terhadap kehidupan masyarakat khususnya kondisi masyarakat di negara-negara Muslim terutama Indonesia dan negara-negara Islam lainnya seperti; Malaysia dan juga Republik Islam Iran. Beliau memiliki keyakinan bahwa masyarakat (negara) Muslim harus hidup sesuai dengan dan didasarkan pada pandangan masyarakat yang bersumber dari pedoman dan cara hidup masyarakat Muslim yaitu Al-Quran dan Hadits serta pemikiran dan filosofi yang diciptakan oleh para ilmuwan dan filsuf Muslim sendiri.
Beliau melakukan penelusuran kepada beberapa tokoh intelektual, filsuf, dan cedekiawan muslim di dunia dan kajian terhadap pemikiran mereka pada akhirnya beliau kemudian memilih Mulla Sadra dengan teorinya ‘Hikmah Muthaaliyah’ sebagai penelitian beliau untuk menjawab keresahan dan pemikiran beliau tersebut. Karena ‘Hikma Muthaaliyah’ menggabungkan beberapa sumber, yaitu; Al-Quran, Hadits para Imam, serta metode irfan dan rasionalitas juga pendekatan sejarah, psikologi, linguistik serta fenomena sosial dan politik.
Pada masalah lain juga adalah banyak orang percaya bahwa Hikmah Muthaaliyah sebuah filsafat dan pemikiran yang hanya fokus pada teologis, spiritual, dan akhirat. Hikmah Muthaaliyah, bagi mereka, kosong dari masalah masyarakat.
Pendapat seperti itu, tentu saja, adalah kesalahan besar dan sangat berbahaya. Karena; Pertama, setelah melakukan penelitian, dan berdasarkan penelitian dari disertasi doktoralnya, beliau menemukan bukti yang sangat kuat tentang potensi aktual tentang social (Kemasyarakatan) dalam ‘Hikmah Muthaaliyah”. Aspek-aspek masyarakat atau dalam istilah disertasi beliau adalah ”Potensi Aktual Masyarakat’ sangat rinci dan sangat jelas terungkap dalam Hikmah Muthaaliyah.
Adapun bukti potensi aktual masyarakat dalam ‘Hikmah Muthaaliyah’ yang merupakan dasar untuk memperkuat argumentasi terkait dengan dimensi masyarakat dalam Hikmah Muthaaliyah adalah;
1. Keaslian Keberadaan dan Keabsahan Esensi (صالت وجود و اعتباری بودن ماهیت)
2. Gradasi Eksistensi (تشکیک در وجود).
3. Intensifikasi Keberadaan dan Gerakan Substansial (اشتداد در وجود و حرکت جوهری)
4. Kejadian Fisik dan Keberadaan Spiritual Jiwa Manusia (جسمانیۀالحدوث و روحانیۀ البقاء بودن نفس انسانی).
5. Abstraksi Ilmu dan Kehendak ( تجرد علم و اراده. ).
6. Peristiwa Jasmaniah) dan Keabadian Spiritual Ilmu manusia ( جسمانیۀ الحدوث وروحانیۀ البقاء بودن علم انسان)
7. Peristiwa Jasmaniah dan Keabadian Spiritual Kehendak serta Perbuatan Manusia. (جسمانیۀ الحدوث وروحانیۀ البقاء بودن اراده و عمل انسان)
8. Kesatuan Ilmu, Ilmuwan dan Obyek Ilmu. (اتحاد علم، عالم ومعلوم)
9. Kesatuan Laku, Pelaku dan Dilakukan. (اتحاد، عمل، عامل ومعمول)
10. Tipe Keseimbangan Manusia. (نوع متوسط بودن انسان)
Sepuluh landasan dan prinsip yang disebutkan diatas, termuat dalam rumusan berikut; Pertama, Gerakan substansial (حرکت جوهری) . Kedua, Peristiwa Jasmaniah dan Keabadian Spiritual Jiwa, Ilmu, dan Kehendak Manusia (جسمانیۀ الحدوث و روحانیۀ البقاء بودن نفس، علم و ارادۀ انسان) . Ketiga, Abstraksi Ilmu dan Kehendak (تجرد علم واراده) . Keempat, Kesatuan Ilmuwan dan Obyek Ilmu (اتحاد عالم و معلوم).
Argumen selanjutnya untuk membuktikan keberadaan sosial adalah ‘Makna dan Kesatuan Serta Struktur Hakikat Masyarakat (معنا و اتحاد و ترکیب حقیقی افراد), dan Justifikasi dan Eksistensi Masyarakat Dalam Ufuk Kesatuan (اثبات وجود جامعه در افق وحدت) .”
Setelah melakukan penelitian maka unsur-unsur masyarakat yang dapat dijelaskan dan ditemukan bukti dari dimensi sosial dalam Hikmah Muthaaliyah adalah; ; 1). Keadilan Sosial (Social Justice), 2). Evolusi Sosial-Masyarakat ( Social Evolution), 3). Kemanusiaan Sosial-Masyarakat (Social Humanity); 4). Budaya Sosial-Masyarakat (Social Culture), 5). Etika Sosial-Masyarakat (Social Ethics), 6). Keluarga Sosial-Masyarakat ( SocialFamily), 7). Keagamaan Sosial-Masyarakat (Social Religion), 8). Politik Sosial-masyarakat (Social Politics), 9). Ekonomi Sosial-masyarakat (Social Economics), 10). Pendidikan Sosial-masyarakat (Social Education) , 11). Lingkungan Sosial-Masyarakat (Social Environment), and 12). Kesehatan Sosial Masyarakat (Social Health /Public Health).
Penelitian ini menggunakan tiga metode; 1). Metode Analisa Teks dan Narasi (Narrative and Textual Analyze Method -(روش نقلی ). 2). Metode Rasional Empiris dan Abstract (Empirical and Abstract Rational Method (روش عقلی تجربی و تجریدی ). 3). Metode realisme (Realistic Method (روش رئالیسم ).
Adalah sebuah kenyataan dan fakta yang juga harus dipertimbangkan dalam memahami pemikiran dan para ilmuwan di Iran adalah bahwa dalam perjalanan sejarah peradaban manusia, Iran adalah sumber awal pemikiran tentang ‘Negara Ideal’ dan ‘Keadilan Sosial’. Isu-isu ini pertama kali diperkenalkan oleh raja-raja kuno dan nabi Iran yaitu; Cyrus, Xerxes, dan Darius juga Zoroaster.
Oleh karena itu, berdasarkan sejarah keberadaan wacana sosial maka warisan tentang dimensi sosial dalam pemikiran dan filsafat Muslim Iran, memiliki jejak arkeologi, sejarah dan budaya, sehingga secara teori warisan adalah sangat dipercaya dan diyakini serta tak ada keraguan sama sekali untuk mengatakan bahwa Filsafat Hikmat Muthaaliyah dapat menjadi teori sosial yang sempurna untuk kehidupan komunitas Muslim dan semua umat manusia.
Dalam disertasi ini juga ditunjukan sejarah dan kenyataan bahwa Plato dan Aristoteles mencetuskan beberapa pemikiran politik, sosial, hukum, etika merupakan hasil interaksi dan inspirasi dari pemikiran dan budaya di Iran. Plato’s formulation of ‘Law’ in his book ‘Law’, was influenced by the patriotism of the ancient King of Iran; Cyrus and also the policies of King Darius. When Plato formulated ‘The Ideal State’ in ‘Republic’-Plato, he was inspired by the division of Iranian society in the book of Avesta written by Zoroaster. And when Plato formulated ‘Social Justice’ in the first book of ‘Republic’- Plato was the inspiration of King Xerxes’ practice: “doing good to friends and doing harm to enemies.” (Jaeger (1962) pp.131-136, Duchesne-Guillemin (1953)pp.85-103; Ibid. (1962) pp.23-28, and also Burnet (1930)p.16.
Demikian juga Montesquieu mendapat inspirasi tentang sosial pemerintahan karena mengetahui budaya Persia.( Yves Fricker:‘Les Lettres Persanes’ et Les Origines de la Pensée Sociologique, Raymond Aron (Aron, 1962: 24).