HIMAB Menutup Tahun 2021 dengan Seminar Literasi

Rabu. 29 Desember 2021 bertempat di Auala Mattulada FIB Unhas diadakan Seminar Literasi dan Bedah Buku oleh Himpunan Mahasiswa Sastra Asia Barat (HIMAB) Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Unhas (KMFIB-UH). Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja yang diampu oleh Divisi Keilmuan dan Kerohanian.

Pada kegiatan ini Himab mengundang dua orang narasumber, Bahrul Amsal dan Apriadi Bumbungan. Kegiatan bertema literasi ini diharapkan dapat membetot kesadaran literasi warga KMFIB-UH dan Himab KMFIB-UH secara khusus.

Selain itu, buku “Kawan Rebahan: Eksistensialisme, Tubuh, dan Covid-19” menjadi bahan diskursus reflektif bagi sekotah mahasiswa dan lembaga kemahasiswaan. Seminar Literasi dan Bedah Buku ini dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kemitraan, Dr. Kaharuddin, M.Hum. Dalam sambutannya, WD 3 yang sebelumnya pernah menjabat sebagai sekertaris Gugus Penjaminan Mutu GPMI FIB menyampaikan apresiasinya terhadap HIMAB yang senatiasa aktif berkegiatan meski dalam kondisi yang terbatas karena Pandemi Covid-19. 

Tak sampai disitu, kegiatan yang dilaksanakan pada 29 Desember 2021 ini juga dihadiri langsung oleh Ketua Departemen Sastra Asia Barat FIB Unhas, Haeruddin, S.S, M.A. dan memberikan sambutan. Pada kesempatan tersebut, Ketua Departemen Sastra Asia Barat menegaskan akan pentingnya menumbuhkembangkan budaya literasi di dunia kemahasiswaan. Hal ini senada dengan sejarah literasi yang setungkus lumus dengan kehidupan dan kebudayaan orang-orang di Sulawesi yang telah akrab dengan literasi di masa lalu. Menurut beliau, salah satu bukti kekayaan literasi orang bugis makassar dapat dilihat dengan adanya aksara lontara serta naskah lagaligo yang dikukuhkan sebagai epos terpanjang di dunia. 

Kegiatan tersebut diakhiri dengan penyerahan cinderamata dari pengurus harian Himab KMFIB-UH Periode 2020/2021 kepada kedua narasumber.

Association of Arabic study program conducts curriculums workshop

The Association of Arabic Language and Literature Study Programs (Ittihad Aqsam al Lughah al Arabiyyah wa Adabiha) held a National Workshop on the Curriculum of the Arabic Language and Literature Study Program.

This workshop activity was carried out offline and was attended by Arabic language and literature study programs throughout Indonesia. The event was held 12-13 November 2021 at the Arjuna hotel, Jalan Mangkubumi Yogyakarta and was attended by 29 participants from 16 PTN and PTS both from PTKI and PTU. The event which was held for 2 days was quite productive and produced important documents in the form of graduate profiles, as well as Learning Achievements of Arabic Language and Literature Study Programs which will be used as references for Arabic Language and Literature Study Programs throughout Indonesia in compiling the curriculum in their respective study programs.

In his speech, the Chairman of the Association of Arabic Language and Literature Study Programs, Dr. Uki Sukiman, M.Ag. expressed his gratitude to all participants who attended the national workshop. Hopefully in the near future there will be a follow-up to this activity.

Arabic Literature student graduated as the best graduate

Students of the Arabic Literature Study Program, Faculty of Humanities, on behalf of St. Fatimah graduated as the best graduate and won the title of the best graduate at the Hasanuddin University level for the non-exact undergraduate program at the Graduation period II which was held on November 2, 2021, at Baruga Ap. Pettarani.

The student, who is also active as the administrator of the West Asian Literature Student Association (HIMAB), received the Cumlaude predicate with a GPA of 3.98 after successfully defending his Final Project in front of the Examiner team. The title of the thesis is entitled ZHONNA WA AKHWATUHA WA ISTI’MALATUHA FI AL-QUR’AN AL-KARIM (DIRASAH TAHLILIYYAH NAHWIYYAH) under the guidance of Prof. Dr. Najmuddin H.Abd. Safa, M.A. (Advisor 1) and Zuhriah, S.S. M. Hum. (Advisor 2).

Head of the Department of Arabic Literature Haeruddin, S.S., M.A. hopes that the achievements that have been achieved by Fatimah, who has completed her 3 years and 11 months of study, do not stop at the undergraduate level, but are also expected to be able to continue her education to Masters to Doctoral levels.

Himab Publishes an Anthology of Poetry during a pandemic.

In the framework of the 35th anniversary of the West Asian Literature Student Association, the West Asian Literature Student Association has published an anthology of poetry. The poem in the anthology entitled “Repository of Taste: Semesta Syi’ir Cinta” is a collection of works by Himab residents and alumni. In his introduction, the Head of the West Asian Literature Department expressed his high pride and appreciation for the publication of the poetry anthology, because this anthology is proof that student creativity remains high even during a pandemic that limits offline activities. 


Penerimaan dan Pembinaan Karakter Mahasiswa Baru Prodi Sastra Arab

“ Pencapaian akreditisi A bagi program studi di awal-awal adanya aturan tersebut dapat dikatakan bahwa Departemen Sastra Asia Barat Unhas adalah salah satu departemen dalam jajaran terdepan yang meraihnya,’jelas Haeruddin,SS.M.A, Ketua Departemen Sastra Asia Barat Unhas.

‘Ketika seseorang ingin mendaftar menjadi pegawai negeri ada beberapa jalur yaitu jalur umum dan cum laude. Jalur cum laude ini bisa dipenuhi bila universitas berakreditasi A dan juga program studi. Keistimewaan dari jalur cum laude tersebut adalah pendaftar mendapat keistimewaan khusus berupa tes tersendiri dan juga saingan tidak terlalu banyak, ‘ papar Haeruddin yang disampaikan pada penerimaan dan pembinaan karakter mahasiswa baru (P2KMB), Kamis 12 Agustus 2021 yang diselenggarakan secara daring (online).

Mahasiswa Departemen Sastra Asia Barat yang diterima untuk Angkatan tahun 2021 sejumlah 47 orang dengan melalui beberapa jalur; Undangan, SBMPTN, dan JNS. Mereka tidak saja alumni pesantren tapi juga banyak alumni dari sekolah umum.

“Salah satu keistimewaan mahasiswa yang lulus di Departemen Sastra Asia Barat Unhas adalah mungkin bisa disebut bagia dari rekayasa Tuhan. Sebab saya punya pengalaman pribadi tentang lulusnya saya di Departemen Sastra Asia Barat Unhas, “ungkap Dr.Yusring Sanusi Baso.

Lebih lanjut pakar tekhnologi pembelajaran bahasa Arab ini menuturkan bahwa saya kala itu hanya ingin kuliah di ITB. Tetapi sekadar untuk menyenangkan hati orang tua maka saya mendaftar pula di Unhas dan memilih salah satu pilihan yaitu Departemen Sastra Asia Barat. Akhirnya saya dinyatakan lulus di departemen ini walau tidak terlalu mengharapkan. Sampai tahun kedua di Departemen Sastra Asia Barat Unhas saya masih belum sepenuh hati hingga Prof.Dr.Najmuddin H.Abd. safa menjadi dosen di departemen Sastra Asia Barat. Beliau yang banyak memotivasi dan menginspirasi saya. Akhirnya sekarang ini, alhamdulillah, dengan segala karunia Tuhan yang maha kuasa, bersama dengan Departemen Sastra Asia Barat saya bisa berkunjung ke beberapa negara termasuk Arab Saudi dimana saya mendapat undangan khusus dari Kejaraan.
‘Sampai sejauh ini saya berpikir dan berkesimpulan bahwa segala karunia yang saya terima bersama dengan Departemen Sastra Asia Barat Unhas adalah rekayasa Ilahi,’ tegas Dr.Yusring Sanusi Baso dalam sesi perkenalan dosen pada acara ini. ( Supa Atha’na).

Prodi Bahasa Arab Unhas Rancang Kurikulum Milenial

Memasuki semester akhir 2020-2021 yang beriringan dengan adanya gagasan baru dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Negara Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, B.A.,M.B.A menjadi faktor penentu dan mutlak bagi Prodi Bahasa Arab untuk melakukan rekonstruksi dan pengembangan kurikulum.

‘Selain itu pegangan lain yang menjadi acuan daripada rekonstruksi dan pengembangan kurikulum Prodi Bahasa Arab adalah dengan memperhatikan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2020 tentang standar Nasional Pendidikan Tinggi,’ kata Dr. Yusring Sanusi Baso.

Walaupun jargonnya adalah Kampus  Merdeka, Merdeka Belajar, bukan berarti bahwa Prodi Bahasa Arab bebas lepas tanpa kaidah dan norma hukum dalam menyusun kurikulum ini. “ Kami menyusun kurikulm dengan mencoba memahami dan menangkap apa yang menjadi pemikiran Menteri Nadiem dengan berpatokan pada aturan kementerian nomor 3 tahun 2020 pada Pasal 4 bahwa (1) Standar Nasional Pendidikan terdiri atas: a). standar kompetensi lulusan; b). standar isi Pembelajaran; c). standar proses Pembelajaran; d). standar penilaian pendidikan Pembelajaran; e). standar Dosen dan Tenaga Kependidikan; f). standar sarana dan prasarana Pembelajaran; g). standar pengelolaan; dan h). standar pembiayaan Pembelajaran,’tegas Yusring.

Lebih lanjut pakar tekhnologi pembelajaran bahasa arab itu menjelaskan bahwa berdasarkan Permendikbud No 3 Tahun 2020 itu diketahui tentang hak yang diberikan kepada mahasiswa kemungkinan untuk belajar 3 semester belajar di luar program studinya. Harapan dari program tersebut adalah mahasiswa mendapatkan  khazanah pengetahuan yang lebih luas sehingga wawasan dan kompetensi mahasiswa semakin kuat dan matang.

“Harapan lain yang dapat dikalkulasi tentang efek positif kepada mahasiswa dengan konsep kampus merdeka, merdeka belajar adalah mahasiswa menyadari dan menjadikan sebagai  tradisi dan budaya dalam kehidupan sehari-harinya bahwa proses belajar dapat diperoleh di mana saja, kapan saja dan kepada siapa saja. Dan cara seperti ini sangat sesuai dengan era milineal yang ditandai dengan digitalisasi sebagai gerak utama kehidupan hari ini,’ jelas Yusring.

Hal lain yang disampaikan oleh Yusring bahwa dalam menyusun kurikulum untuk mencapai target harus berlandaskan pada ‘project base learning and  case study.

Haeruddin,SS.M.A selaku ketua Prodi Bahasa Arab menambahkan bahwa konsep Kampus Merdeka, Merdeka Belajar yang dituangkan dalam Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 maka mahasiswa berpeluang untuk mengambil SKS di luar perguruan tinggi paling lama 2 semester atau setara dengan 40 SKS. Selain itu mahasiswa juga dapat mengambil SKS di program studi yang berbeda di perguruan tinggi yang sama sebanyak 1 semester atau setara dengan 20 SKS.

Selama dua hari para dosen Prodi Bahasa Arab melaksanan Focus Group Discussion (FGD) pada tanggal 28-29 Juni 2021 yang bertempat di ruang dosen Departemen Sastra Asia Barat paling tidak telah merampungkan perbaikan dan pengembangan kurikulum dalam rangka menyambut semester baru sekaligus untuk merespon konsep Kampus Merdeka, Merdeka Belajar dari Menteri Nadiem. Kurikulum baru tersebut sangat kental dengan nuansa milineal yang menekankan proses belajar mengajar pada dasarnya berbasis  budaya digital. (Supa Athana)

Sastra Arab laksanakan FGD Kurikulum Kampus Merdeka Belajar

Departemen Sastra Asia Barat Unhas, Fakultas Ilmu Budaya, mengadakan pertemuan di ruang dosen (9/1/21) untuk membahas kurikulum baru dalam merespon gagasan dan kebijakan baru dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia, Nadiem Makarim, B.A., M.B.A yang diberi nama “Merdeka Belajar, Kampus Merdeka”.

Departemen Sastra Asia Barat Unhas memaknai kebijakan baru tersebut sebagai sebuah bentuk otonomi pendidikan dalam arti luas”. Kebijakan baru itu menekankan pendidikan tinggi di Indonesia supaya dapat lebih dinamis, kreatif dan inovatif untuk melakukan manuver dan mengatur strategi dalam merespon dan menghadapi isu-isu budaya , sosial, politik , sains dan tekhnologi baik yang bersifat nasional maupun internasional, lebih khusus lagi untuk menjawab kebutuhan dan tantangan dunia kerja,’ jelas Dr.Yusring Sanusi.

Lebih lanjut Yusring menyampaikan bahwa perubahan kurikulum Sastra Asia Barat dalam menyesuaikan dengan kebijakan baru Kemendikbud pada dasarnya tetap mengacu pada kurikulum yang ada di mana departemen ini tetap menjadikan pembelajaran tekhnologi sebagai ikon dan unggulan departemen yang berlatakang keilmuan bahasa dan kebudayaan Arab.

Sementara itu Ketua Departemen Sastra Asia Barat, Unhas , Haeruddin, SS.M.A, mengatakan bahwa departemen Sastra Asia Barat Unhas berkomitmen untuk mempertahankan ciri khas tersebut dengan pertimbangan; Pertama, Departemen kita bisa memberikan warna lain dari sekian banyak departemen yang sejenis yang ada pada universitas maupun institute di seluruh Indonesia yang mana keilmuannya berbasis pada ilmu-ilmu bahasa dan kebudayaan Arab termasuk keislaman menjadikan teknologi sebagai keunggulan. Kedua, keunikan tersebut bertujuan memberikan keunggulan lebih pada alumni kita yaitu memiliki skil teknologi yang mana skil tersebut sangat mendominasi dan dibutuhkan hari ini tidak saja di lapangan pekerjaan tapi semua sendi-sendi kehidupan umat manusia hari ini berbasis teknologi canggih.

Oleh karena itu mahasiswa Sastra Asia Barat Unhas sangat ditekankan untuk familiar dengan teknologi,” tandas Haeruddin yang memimpin rapat yang dihadiri oleh semua dosen termasuk Prof.Dr.Najmuddin,H.Abd.Safa,M.A yang kini menjabat sebagai Rais Syuriah PBNU-Sulawesi Selatan. (Supa).

Mahasiswa Sastra Arab Unhas Menyambut Hari Bahasa Arab Sedunia

18 Desember merupakan salah satu momen berharga bagi seluruh pengguna Bahasa Arab di dunia. Pasalnya tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Bahasa Arab Sedunia dan Desember 2019 ini menjadi perayaan yang ke-46. Berbagai kegiatan pun dilakukan sebagai bentuk penghargaan dan perayaan untuk Bahasa Arab.

Arabisme Institute selaku lembaga Bahasa Arab berbasis rumah belajar pun tak mau ketinggalan momen tersebut. Sebagai bentuk apresiasi terhadap Hari Bahasa Arab Sedunia, Arabisme menggelar kegiatan Arabic Fun Day yang telah dilaksanakan pada Ahad, 8 Desember 2019 di sekitar Area Ipteks Universitas Hasanuddin.

Awalnya Arabic Fun Day direncanakan akan dilangsungkan pada Ahad, 15 Desember 2019. Hanya saja atas beberapa pertimbangan akhirnya dipercepat satu pekan. Kegiatan tersebut juga merupakan bentuk follow up terhadap penguasaan Bahasa Arab peserta kelas bimbingan yang diadakan selama enam bulan terakhir, tetapi dikemas dalam bentuk yang lebih menyenangkan. Lalu secara kebetulan nyaris bertepatan dengan peringatan Hari Bahasa Arab Sedunia.

Seluruh rangkaian dalam kegiatan Arabic Fun Day pun hanya berupa games dan icebreaking yang telah diatur sedemikian rupa untuk memaksimalkan kemampuan peserta kelas bimbingan. Poin yang perlu digaris bawahi di sini sebagai standar adalah empat kecakapan berbahasa; mendengar, berbicara, menulis, dan membaca. Beberapa games yang diadakan antara lain tebak gaya, man ana, dan puzzle Bahasa Arab.

Arabisme Institute sendiri mempunyai pesan yang ingin disampaikan dalam kegiatan yang sekaligus menjadi perayaan menyambut Hari Bahasa Arab Sedunia tersebut. Pertama bahwa untuk belajar berbahasa harus dilakukan atas dasar sukarela tanpa tekanan dari luar, itulah mengapa peserta dibuat senyaman mungkin dengan melangsungkan kegiatan secara outdoor dan hanya berupa games. Ide ini cukup berhasil melihat bagaimana antusiasme seluruh peserta dalam mengikuti rangkaian Arabic Fun Day.

Kedua, kecakapan berbahasa haruslah merupakan perpaduan antara keempat unsur yang telah disebutkan sebelumnya. Jika salah satunya hilang, maka kemampuan berbahasa belum bisa dianggap baik. Hal ini juga sekaligus menjadi PR yang paling besar bagi seluruh pihak yang belajar bahasa. Makanya Arabisme terus berusaha secara optimal dalam menerapkan keempat unsur tersebut. Tutur Mudir (Rektor) Arabisme Institute, Awal Wahyudi yang juga merupakan alumni sastra Arab Unhas dan jebolan Markazu Lughat Kuwait University ini.

Sehubungan dengan peringatan Hari Bahasa Arab Sedunia kali ini, Arabisme berharap bahwa pengguna Bahasa Arab di dunia dapat terus mengalami peningkatan baik dari segi kualitas dan kuantitas. Begitupun dengan wadah yang dapat memfasilitasi para pengguna Bahasa Arab untuk belajar semoga bisa lebih banyak daripada saat ini yang boleh dibilang masih sangatlah minim. Selamat hari Bahasa Arab sedunia !