Prodi Bahasa Arab Unhas Rancang Kurikulum Milenial

Memasuki semester akhir 2020-2021 yang beriringan dengan adanya gagasan baru dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Negara Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, B.A.,M.B.A menjadi faktor penentu dan mutlak bagi Prodi Bahasa Arab untuk melakukan rekonstruksi dan pengembangan kurikulum.

‘Selain itu pegangan lain yang menjadi acuan daripada rekonstruksi dan pengembangan kurikulum Prodi Bahasa Arab adalah dengan memperhatikan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2020 tentang standar Nasional Pendidikan Tinggi,’ kata Dr. Yusring Sanusi Baso.

Walaupun jargonnya adalah Kampus  Merdeka, Merdeka Belajar, bukan berarti bahwa Prodi Bahasa Arab bebas lepas tanpa kaidah dan norma hukum dalam menyusun kurikulum ini. “ Kami menyusun kurikulm dengan mencoba memahami dan menangkap apa yang menjadi pemikiran Menteri Nadiem dengan berpatokan pada aturan kementerian nomor 3 tahun 2020 pada Pasal 4 bahwa (1) Standar Nasional Pendidikan terdiri atas: a). standar kompetensi lulusan; b). standar isi Pembelajaran; c). standar proses Pembelajaran; d). standar penilaian pendidikan Pembelajaran; e). standar Dosen dan Tenaga Kependidikan; f). standar sarana dan prasarana Pembelajaran; g). standar pengelolaan; dan h). standar pembiayaan Pembelajaran,’tegas Yusring.

Lebih lanjut pakar tekhnologi pembelajaran bahasa arab itu menjelaskan bahwa berdasarkan Permendikbud No 3 Tahun 2020 itu diketahui tentang hak yang diberikan kepada mahasiswa kemungkinan untuk belajar 3 semester belajar di luar program studinya. Harapan dari program tersebut adalah mahasiswa mendapatkan  khazanah pengetahuan yang lebih luas sehingga wawasan dan kompetensi mahasiswa semakin kuat dan matang.

“Harapan lain yang dapat dikalkulasi tentang efek positif kepada mahasiswa dengan konsep kampus merdeka, merdeka belajar adalah mahasiswa menyadari dan menjadikan sebagai  tradisi dan budaya dalam kehidupan sehari-harinya bahwa proses belajar dapat diperoleh di mana saja, kapan saja dan kepada siapa saja. Dan cara seperti ini sangat sesuai dengan era milineal yang ditandai dengan digitalisasi sebagai gerak utama kehidupan hari ini,’ jelas Yusring.

Hal lain yang disampaikan oleh Yusring bahwa dalam menyusun kurikulum untuk mencapai target harus berlandaskan pada ‘project base learning and  case study.

Haeruddin,SS.M.A selaku ketua Prodi Bahasa Arab menambahkan bahwa konsep Kampus Merdeka, Merdeka Belajar yang dituangkan dalam Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 maka mahasiswa berpeluang untuk mengambil SKS di luar perguruan tinggi paling lama 2 semester atau setara dengan 40 SKS. Selain itu mahasiswa juga dapat mengambil SKS di program studi yang berbeda di perguruan tinggi yang sama sebanyak 1 semester atau setara dengan 20 SKS.

Selama dua hari para dosen Prodi Bahasa Arab melaksanan Focus Group Discussion (FGD) pada tanggal 28-29 Juni 2021 yang bertempat di ruang dosen Departemen Sastra Asia Barat paling tidak telah merampungkan perbaikan dan pengembangan kurikulum dalam rangka menyambut semester baru sekaligus untuk merespon konsep Kampus Merdeka, Merdeka Belajar dari Menteri Nadiem. Kurikulum baru tersebut sangat kental dengan nuansa milineal yang menekankan proses belajar mengajar pada dasarnya berbasis  budaya digital. (Supa Athana)

2 thoughts on “Prodi Bahasa Arab Unhas Rancang Kurikulum Milenial”

  1. Barakallah fiikum. Maaf sebesar-besarnya atas kealpaan saya. Semoga kurikulum ini memberi Hal yang terbaik untuk mahasiswa dan Prodi

Leave a Reply

Your email address will not be published.