Cirebon, 29–31 Oktober 2025 – Asosiasi Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Indonesia (IQLAB) menyelenggarakan Lokakarya Kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE) selama tiga hari, 29–31 Oktober 2025, di Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara IQLAB dan Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon.
Lokakarya ini diselenggarakan sebagai respons terhadap kebutuhan program studi Bahasa dan Sastra Arab (BSA) di seluruh Indonesia dalam memenuhi standar minimum kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE). Kegiatan ini juga dilatarbelakangi oleh terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Nomor 39 Tahun 2025 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, yang mengharuskan adanya penyesuaian dalam sistem pembelajaran di perguruan tinggi.
Sebanyak 19 program studi Bahasa Arab dan Sastra Arab dari berbagai perguruan tinggi turut berpartisipasi dalam kegiatan ini, baik yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) maupun Kementerian Agama (Kemenag). Kehadiran para pengelola program studi ini menjadi bentuk nyata kolaborasi antarlembaga dalam mengembangkan arah baru pembelajaran bahasa Arab yang adaptif terhadap dinamika dan kebutuhan zaman.
Pembukaan lokakarya berlangsung di Auditorium Gedung SBSN Siber lantai 8, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, dan dihadiri oleh jajaran pimpinan Fakultas Ushuluddin dan Adab serta pengurus pusat IQLAB. Kegiatan secara resmi dibuka oleh Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Wakhid Nashruddin, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya peninjauan kurikulum sebagai langkah strategis dalam memperkuat daya saing lulusan.
Usai sesi pembukaan, kegiatan berlanjut dengan diskusi intensif dan perumusan draft kurikulum yang dilaksanakan di lantai 5 gedung yang sama. Para peserta berbagi pengalaman dan praktik baik dalam implementasi kurikulum OBE, termasuk strategi penetapan capaian pembelajaran, metode asesmen, serta penyusunan dokumen penjaminan mutu berbasis luaran (learning outcomes).
Lokakarya ini diharapkan menjadi forum produktif bagi para akademisi dalam merumuskan kurikulum BSA yang lebih kontekstual, terukur, dan selaras dengan arah kebijakan pendidikan tinggi nasional, serta mampu menjawab tantangan pendidikan bahasa Arab di era globalisasi.
Sebagai tindak lanjut, para peserta lokakarya sepakat untuk membentuk tim nasional penyusun Panduan Kurikulum OBE Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Indonesia, yang akan bekerja secara kolaboratif dalam menyusun dokumen acuan nasional. Panduan ini diharapkan menjadi pedoman bersama bagi seluruh program studi BSA di Indonesia dalam merancang kurikulum yang inovatif, relevan, dan berorientasi pada kebutuhan dunia kerja dan masyarakat.
